Berdagang yuks, karena di dalamnya terdapat 90 % pintu rezeki
Untuk memahami etika usaha yang Islami, terlebih dahulu harus dipahami peran & tugas manusia di dunia.
Sesuai dengann firman Allah SWT dalam surat Adz Dzaariyat ayat 56, yang artinya:
“Dan tidak Ku-Ciptakan jin dan manusia melainkan (semata mata) agar mereka beribadah (mengabdi) kepada-Ku”.
Oleh karena itu semua tindakan manusia di dunia ini sejatinya adalah ibadah.
Mengabdi kepada Allah SWT. Dan sebagai abdi Allah SWT maka manusia dalam semua tindakannya harus mengikuti perintah-Nya & menghindari larangan-Nya. Semua tindakan tersebut jg termasuk tindakan dalam berusaha. Disamping sebagai abdi dari Allah SWT, manusia juga diangkat oleh Allah SWT untuk menjadi khalifah di muka bumi. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 30, yang artinya :
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kpd para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.”
Dan dalam surat Al A’raf ayat 128, yang artinya:
“Sesungguhnya bumi kepunyaan Allah, dipusakakan-Nya kepada yang dikehendaki-Nya dari hamba- hamba Nya.”
Islam adalah agama yang paling banyak mendorong umatnya untuk menguasai perniagaan. Karena itu, Islam memberikan penghormatan yang tinggi kepada para pedagang.
Dalam Sebuah hadits, Nabi Muhammad Saw, menempatkan & mensejajarkan para pedagang bersama para Nabi, Syuhada & Sholihin (Hadits riwayat Tarmizi). Menurut Ibnu Khaldun, bidang ini memiliki kedudukan yang sangat penting dalam membangun peradaban Islam.
Namun, masalah perdagangan (bisnis) kurang mendapat tempat dalam gerakan peradaban Islam. Padahal sektor ini sangat penting untuk diaktualisasikan kaum muslimin menuju kejayaan Islam di masa depan. Tema perdagangan ini perlu diangkat ke permukaan mengingat kondisi obyektif kaum muslimin di berbagai belahan dunia sangat tertinggal di bidang perdagangan.
Dalam berbagai hadits Nabi Muhammad Saw sering menekankan pentingnya perdagangan. Di antaranya riwayat dari Mu’adz bin Jabal, bhw Nabi bersabda, , yang artinya:
“Sesungguhnya sebaik-baik usaha adlh usaha perdagangan" (H.R.Baihaqi & dikeluarkan oleh As-Ashbahani).
Hadits ini dengan tegas menyebutkan bahwa profesi terbaik menurut Nabi Muhammad adalah perdagangan.
Namun sangat disayangkan, kaum muslimin tidak merealisasikan hadits ini dalam realitas kehidupan & membiarkan perdagangan dikuasai kaum lain. akibatnya ekonomi umat Islam kalah jauh apabila dibandingkan dengan ekonomi bangsa- bangsa lainnya.
Keadaan seperti ini juga pernah terjadi di masa Umar bin Khattab. yakni ketika para sahabat mendapat harta ghanimah yang melimpah melalui ekspansi wilayah Islam ke Persia, Palestina & negara- negara tetangga karena itulah para pejabat & panglima tentera Islam mulai meninggalkan perdagangan.
Umar mengingatkan mereka, “Saya lihat orang asing mulai banyak menguasai perdagangan, sementara kalian mulai meninggalkannya (karena telah menjadi pejabat di daerah & mendapat harta ghanimah), Jangan kalian tinggalkan perdagangan, nanti laki-laki kamu bergantung dgn laki-laki mereka & wanita kamu tergantung dengan wanita mereka”.
Dari pernyataan Umar di atas, dapat dijelaskan bahwa jika perdagangan dikuasai umat lain (bangsa lain), dikhawatirkan umat Islam akan tergantung kepada bangsa tersebut. Apa yang dikhawatirkan Umar, kini telah terjadi di negara- negara Muslim, termasuk di Indonesia, dimana umat Islam sangat tergantung pada bangsa - bangsa lain.
Bahkan ketergantungan itu merasuk kepada kebijakan ekonomi & politik negara muslim. Merangsek ke aspek budaya, ilmu pengetahuan, bahkan mengganggu aqidah & akhlak umat Islam. Betapa pentingnya umat Islam dalam menguasai perdagangan, sehingga Nabi Muhammad Saw mewajibkan umat Islam untuk menguasai perdagangan.
Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad Saw mengatakan, , yang artinya :
“Hendaklah kamu berdagang, krn di dalamnya terdapat 90 % pintu rezeki" (H.R.Ahmad).
Setelah membaca artikel diatas, lalu apa tindakan kita sobat ?????
Untuk memahami etika usaha yang Islami, terlebih dahulu harus dipahami peran & tugas manusia di dunia.
Sesuai dengann firman Allah SWT dalam surat Adz Dzaariyat ayat 56, yang artinya:
“Dan tidak Ku-Ciptakan jin dan manusia melainkan (semata mata) agar mereka beribadah (mengabdi) kepada-Ku”.
Oleh karena itu semua tindakan manusia di dunia ini sejatinya adalah ibadah.
Mengabdi kepada Allah SWT. Dan sebagai abdi Allah SWT maka manusia dalam semua tindakannya harus mengikuti perintah-Nya & menghindari larangan-Nya. Semua tindakan tersebut jg termasuk tindakan dalam berusaha. Disamping sebagai abdi dari Allah SWT, manusia juga diangkat oleh Allah SWT untuk menjadi khalifah di muka bumi. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 30, yang artinya :
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kpd para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.”
Dan dalam surat Al A’raf ayat 128, yang artinya:
“Sesungguhnya bumi kepunyaan Allah, dipusakakan-Nya kepada yang dikehendaki-Nya dari hamba- hamba Nya.”
Islam adalah agama yang paling banyak mendorong umatnya untuk menguasai perniagaan. Karena itu, Islam memberikan penghormatan yang tinggi kepada para pedagang.
Dalam Sebuah hadits, Nabi Muhammad Saw, menempatkan & mensejajarkan para pedagang bersama para Nabi, Syuhada & Sholihin (Hadits riwayat Tarmizi). Menurut Ibnu Khaldun, bidang ini memiliki kedudukan yang sangat penting dalam membangun peradaban Islam.
Namun, masalah perdagangan (bisnis) kurang mendapat tempat dalam gerakan peradaban Islam. Padahal sektor ini sangat penting untuk diaktualisasikan kaum muslimin menuju kejayaan Islam di masa depan. Tema perdagangan ini perlu diangkat ke permukaan mengingat kondisi obyektif kaum muslimin di berbagai belahan dunia sangat tertinggal di bidang perdagangan.
Dalam berbagai hadits Nabi Muhammad Saw sering menekankan pentingnya perdagangan. Di antaranya riwayat dari Mu’adz bin Jabal, bhw Nabi bersabda, , yang artinya:
“Sesungguhnya sebaik-baik usaha adlh usaha perdagangan" (H.R.Baihaqi & dikeluarkan oleh As-Ashbahani).
Hadits ini dengan tegas menyebutkan bahwa profesi terbaik menurut Nabi Muhammad adalah perdagangan.
Namun sangat disayangkan, kaum muslimin tidak merealisasikan hadits ini dalam realitas kehidupan & membiarkan perdagangan dikuasai kaum lain. akibatnya ekonomi umat Islam kalah jauh apabila dibandingkan dengan ekonomi bangsa- bangsa lainnya.
Keadaan seperti ini juga pernah terjadi di masa Umar bin Khattab. yakni ketika para sahabat mendapat harta ghanimah yang melimpah melalui ekspansi wilayah Islam ke Persia, Palestina & negara- negara tetangga karena itulah para pejabat & panglima tentera Islam mulai meninggalkan perdagangan.
Umar mengingatkan mereka, “Saya lihat orang asing mulai banyak menguasai perdagangan, sementara kalian mulai meninggalkannya (karena telah menjadi pejabat di daerah & mendapat harta ghanimah), Jangan kalian tinggalkan perdagangan, nanti laki-laki kamu bergantung dgn laki-laki mereka & wanita kamu tergantung dengan wanita mereka”.
Dari pernyataan Umar di atas, dapat dijelaskan bahwa jika perdagangan dikuasai umat lain (bangsa lain), dikhawatirkan umat Islam akan tergantung kepada bangsa tersebut. Apa yang dikhawatirkan Umar, kini telah terjadi di negara- negara Muslim, termasuk di Indonesia, dimana umat Islam sangat tergantung pada bangsa - bangsa lain.
Bahkan ketergantungan itu merasuk kepada kebijakan ekonomi & politik negara muslim. Merangsek ke aspek budaya, ilmu pengetahuan, bahkan mengganggu aqidah & akhlak umat Islam. Betapa pentingnya umat Islam dalam menguasai perdagangan, sehingga Nabi Muhammad Saw mewajibkan umat Islam untuk menguasai perdagangan.
Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad Saw mengatakan, , yang artinya :
“Hendaklah kamu berdagang, krn di dalamnya terdapat 90 % pintu rezeki" (H.R.Ahmad).
Setelah membaca artikel diatas, lalu apa tindakan kita sobat ?????
betul banget mas, berdagang selalu membuka pintu rizki bagi mereka yang mempunyai modal. tapi kalau tidak punya gimna hayooo?
ReplyDeleteTrus dosa yg paling sering dijumpai juga ada dlm perdagangan.
Untuk mendapatkan modal, sepertinya kalau ada kemauan bisa di usahakan mba., :)
ReplyDeleteiya, pinter2nya kita saja mba, untuk bisa membedakan mana yang benar dan mana yang tidak., :d
Sukses Follow ke-19 ....
ReplyDeleteFollow Back Ya ... :)
=> http://www.adadeny.com/
iya yang penting berdagang dengan jujur ya ..
ReplyDeletedapet rezeki, berkah juga lagi :)
@ada deny : okay., thanks you sob., :)
ReplyDelete@iin indriani : kasih jempol kaki buat mba iin., :-d
Bener banget , berdagang memang menjadi profesi terbaik... nabi muhammad kan juga dulunya berdagang!! :)
ReplyDeleteSelalu dengan kejujuran agar terhindar dari segala macam dosa
ReplyDeleteJasa Marka Jalan Bandara
Jasa Kontraktor Epoxy Lantai
Jasa Trowel Finish Jakarta
Jasa Kontraktor Tenokote Murah
Jasa Kontraktor Baja